Foto: Flyer dan KSB Caretaker PD GAMI Serdang Bedagai
Serdang Bedagai — MimbarKabar.com,
Riak-riak persiapan Musda tidak hanya terlihat dari internal kepengurusan GAMI, tetapi juga dari antusiasme para pemuda Melayu, tokoh adat, serta kalangan pemerhati budaya yang menaruh harapan besar terhadap arah perjuangan GAMI ke depan.
"Musda ke-5 ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi momentum strategis untuk menegaskan kembali identitas dan peran pemuda Melayu di tengah tantangan zaman. Kita ingin GAMI benar-benar jadi rumah besar perjuangan anak negeri," ujar salah satu pengurus GAMI Serdang Bedagai, yang meminta namanya belum disebutkan.
Kebangkitan Anak Negeri
Dengan mengusung semboyan “Julang Budaya Tinggi Beradat, Semangat Tuah Anak Negeri!”, GAMI Serdang Bedagai ingin meneguhkan komitmennya dalam tiga bidang utama: pelestarian budaya Melayu, pemberdayaan pemuda, dan keterlibatan aktif dalam pembangunan daerah.
Menurut informasi yang beredar, Musda ke-5 ini akan dihadiri oleh berbagai perwakilan pemuda Melayu dari kecamatan-kecamatan se-Sergai, tokoh adat, akademisi, serta unsur pemerintah daerah. Sejumlah nama juga mulai santer disebut-sebut sebagai kandidat pengurus baru, menunjukkan bahwa dinamika organisasi mulai bergerak.
"Pemuda Melayu tidak boleh sekadar menjadi penonton. Lewat GAMI, kita harus mengambil peran aktif. Musda nanti akan jadi panggung lahirnya pemimpin-pemimpin muda yang berakar pada budaya, tapi berpikiran maju," ucap seorang kader muda dari Kecamatan Perbaungan.
Wadah Konsolidasi dan Harapan Baru
GAMI Serdang Bedagai sendiri dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kebudayaan, mulai dari pelatihan kepemudaan, pentas budaya, kolaborasi lintas organisasi, hingga aksi sosial kemasyarakatan. Keberadaannya dinilai mampu menjadi jembatan antara nilai-nilai adat dan tuntutan pembangunan masa kini.
Musda ke-5 ini pun menjadi ajang konsolidasi besar, sekaligus cerminan dari semangat kebangkitan anak negeri yang ingin mengukuhkan identitas Melayu di tengah gempuran arus modernisasi.
Dengan waktu kurang dari sepekan menuju Musda, semua mata kini mulai tertuju pada Desa Besar II Terjun. Akankah Musda kali ini melahirkan kepemimpinan baru yang mampu menjawab tantangan zaman tanpa melupakan akar budaya? Jawabannya akan terungkap pada Sabtu, 31 Mei 2025 mendatang. (ZUL)